Jamur Bekpeker. Powered by Blogger.
RSS

SERAT GANJA, MATERIAL ASLI RAJUTAN SUKU HMONG




 
Siapa sangka, rok rajutan nan cantik ini terbuat dari serat ganja. (Foto: ockpoptok.com)

Tidak seperti di daerah atau negara lain yang menggunakan Cannabis untuk obat kesenangan sementara. Disini, di daerah Sapa, suku Hmong menggunakan serat akar tumbuhan Cannabis untuk berbagai keperluan rumah tangga dan kehidupan.  Bukan dalam kata arti yang negatif, selain untuk penggunaan medikal, serat akar tumbuhan tersebut digunakan sebagai bahan campuran untuk olahan benang. Benang-benang tersebut yang nantinya akan ditenun atau bahan sulaman menjadi pakaian-pakaian dan atribut mereka hingga kerajinan tangan.

Tanaman Khaam Hohm atau yang lebih dikenal dengan Indigo Strobilanthes, menjadi tanaman utama tiap keluarga di desa ini. Pasalnya tanaman ini menjadi salah satu bahan dasar pembuatan material pakaian, yang biasa juga dicampur dengan serat tanaman lainnya, termasuk serat akar Cannabis. Masa panen tanaman ini bisa selama 3 bulan tergantung cuaca, paling tidak sekitar bulan Maret, April dan Mei. Dari proses dasar pemilihan serat akar, pencelupan, hingga pewarnaan semua menggunakan cara tradisional, termasuk menunggu sinar matahari yang jarang datang menyapa area ini.

Hmong sendiri dikenal sebagai suku pegunungan yang sangat lihai bercocok tanam, tidak hanya terdapat di Sapa-Vietnam, di Laos-Kamboja juga daerah perbukitan di Thailand, mereka melangsungkan hidup. Asal-muasal suku dengan kepercayaan animisme ini memang tak dapat dirincikan, tetapi Tiongkok kuno tercatat sebagai bukti awal keberadaan mereka disekitar 2700 SM. Mesopotamia pun disebut-sebut sebagai asal muasal mereka, setidaknya itu yang dikutip dari legenda rakyatnya. Konon mereka bermigrasi melalui Rusia, Mongolia, dan akhirnya ke daratan Tiongkok.

Sayangnya, hasil tenun dengan bahan dasar Cannabis tersebut jarang yang bisa dibawa keluar desa mereka atau dibawa para wisatawan sebagai oleh-oleh ketika kembali ke negaranya. Namun hasil tenunan dengan bahan dasar akar tanaman lainnya pun tak kalah uniknya untuk dijadikan souvenir seperti tas etnik Hmong yang sering dikenal dengan sebutan  Paj Ntaub atau tas Bunga, baju tradisional mereka, hingga gelang atau kalung hasil tenunan atau rajutan. Sebagian besar desain motif sulam Hmong menggambarkan alam atau binatang seperti pola bunga dan serangga, serta lebih cenderung menggunakan warna –warna cerah seperti kuning, merah, biru, hijau atau orange.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

JOGJA PUN PUNYA GURUN SAHARA..


Lekuk-lekuk di Gumuk pasir Parangkusumo menciptakan sensasi sebuah Gurun Sahara


Sesumbar dari para wisatawan yang pernah berkunjung, tempat menarik ini memiliki sensasi luar biasa seperti berada di gurun pasir Sahara di Afrika. Namun tak hanya sesumbar, dalam kunjungan beberapa waktu lalu,  Zeeworlds pun sempat  mengabadikan sensasi cantiknya.

Adalah Gumuk Pasir Parangkusumo, sebuah fenomena alam di Jogjakarta yang terbentuk oleh endapan pasir dan memiliki bentuk yang indah seperti gurun pasir pada umumnya.
Terletak di sekitar Pantai Parangtritis, pasir-pasir yang konon  berasal dari material vulkanik Gunung Merapi ini terbawa arus sungai hingga ke hulu Pantai Selatan Jogjakarta. Angin yang bertiup kencang pun menciptakan kumpulan pasir yang menggunduk dipadang datar sekitar pantai atau disebut juga gumuk pasir (Sane Dunes).

Gumuk pasir Parangkusumo juga dikenal dengan nama Pasir Berbisik, bukan hanya karena kesuksesan judul film yang dibintangi Dian Sastro Wardoyo, karena nyatanya pasir disini memang benar-benar menimbulkan derit-derit kecil ketika angin bertiup. Heninglah sejenak kala angin mulai bertiup kencang, dekatkan telinga anda pada permukaan pasirnya, dan sensasi bisikan-bisikan pasir itu pun siap membuat anda terpana.

Kawasan ini seringkali digunakan sebagai lokasi syuting film, iklan, video klip, hingga foto-foto pra wedding. Waktu berkunjung yang tepat adalah menjelang sore karena matahari sudah tak begitu terik. Saat jelang sunset, anda akan menemukan lansekap yang memukau dari gumuk pasir ini.

Lepas menikmati sane dunes ala Jogja ini, anda bisa berkunjung ke Pantai Depok atau Pantai Parangtritis untuk menikmati aneka kudapan laut di warung-warung dipesisir pantainya.

Foto by ZeeWorlds



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

BORACAY, TITIK SURGA DI FILIPINA


Lansekap pulau Boracay menawarkan dua sensasi liburan anda (Foto: Travelwalls.net)


Terletak di Asia Tenggara, Filipina memiliki ragam keanggunan alam yang sangat menarik untuk dijelajahi. Negara dengan luas 300.000 meter persegi ini memiliki Pulau Luzon, Pulau Midanau, dan Pulau Visayaz sebagai pulau-pulau utama di Philipina.

Di sekitar 385 km dari Manila, setitik surga bagi para pemuja sinar matahari menebar pesonanya melalui pulau bernama Boracay. Butuh perjalanan panjang untuk mencapai pulau yang terletak di sebelah selatan Pulau Luzon ini. Setidaknya 45 menit perjalanan udara dengan pesawat kecil dari Manila menuju kota Kalibo yang terletak di Kepulauan Panay. Kemudian dilanjutkan menuju pelabuhan Caticlan dengan bus selama 2 jam perjalanan. Pelabuhan Caticlan merupakan akses penyebrangan menuju Pulau Boracay.

Sekitar 20 menit berlayar, anda akan menemukan butiran pasir sehalus tepung mulai menjadi alas pijakan anda. Lansekapnya membiru, padu padan dengan hijaunya nyiur yang diterpa angin laut. Ini keindahan duniawi yang jarang anda temui, pasalnya Pulau yang dijuluki Party Island ini disebut-sebut sebagai salah satu pulau dengan pantai terbaik di dunia.

Pulau Boracay menawarkan 2 sensasi surgawi pantai, antara ketenangan dan kesenangan. Jika anda mencintai sebuah suasana tenang, anda bisa menuju Pantai Bulabog, sekilas memang tak ada aktivitas apa-apa di sekitar pantai ini. Semilir angin dan athmosphere sunyi nya akan membuat jiwa anda di terbangkan sensasi damai yang dalam.

Ingin suasana yang ramai dan penuh gelak tawa, pesta, hingga keramaian? Maka White Beach lah yang menjadi destinasi wajib anda di Pulau ini. White Beach merupakan pusat keramaian di Pulau Boracay. Semua fasilitas kesenangan ada disini, dari mulai penginapan, restauran, toko-toko souvenir hingga tempat hiburan.Aktivitas dikawasan ini seakan tak pernah mati, selalu saja ada turis yang mondar-mandir, tak perduli terik matahari menyengat, ataupun malam telah larut.

White Beach sendiri digolongkan berdasarkan kelas yang tersaji. Di station 1 khusus bagi anda yang ingin memanjakan liburan anda dengan fasilitas penginapan seperti hotel eksklusif, cottage dan resort. Di station 2 anda akan menemukan banyak tempat hiburan menjamur dimana-mana, dari cafe kecil hingga club-club malam. Nah buat anda yang berbackpackeran silahkan menyisir daerah station 3, disana banyak fasilitas umum untuk para wisatawan dengan budget, penginapan murah kelas homestay, restauran ala warung-warung tenda juga tersedia.

Ragam aktivitas ditawarkan untuk mengisi liburan anda, dari mulai sea walking, jet ski, parassailing, snorkling, hoping island, hingga diving. Anda juga bisa melakukan relaksasi di beberapa fasilitas khusus kebugaran. Pasti sangat menyenangkan.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

JAKARTA ISLAMIC CENTRE, TANAH PROSTITUSI YANG DISULAP JADI KAWASAN RELIGI


Jakarta Islamic Center nampak dari depan (Foto: Doc Google)


Terletak di Jalan Kramat Jaya, Koja – Jakarta Utara, Jakarta Islamic Centre (JIC) merupakan bangunan megah yang digunakan sebagai pusat pendidikan agama Islam sekaligus tempat wisata religi di Ibukota Jakarta. JIC  bahkan termasuk dalam daftar program 12 destinasi wisata pesisir yang dibuat Pemkot Administrasi Jakarta Utara.

Dalam dunia pariwisata, Jakarta Islamic Centre dianggap sebagai simbol peradaban Islam termegah yang terdapat di Jakarta dan Indonesia pada umumnya. Tempat ibadah yang megah, gedung pertemuan, perpustakaan islam dan lainnya hanyalah salah satu dari  banyaknya fasilitas penunjang yang ada di Jakarta Islamic Centre ini.

Tapi, dibalik kemegahan dan kereligian JIC tak banyak orang yang tahu  tentang masa lalu tempat ini. Ya, lokasi wisata serta pusat pendidikan dan peribadatan umat muslim ini dulunya dikenal sebagai “tanah dunia hitam” yang menyuguhkan berbagai kesenangan duniawi berupa hiburan malam. Bukan hanya sebagai kawasan perjudian, namun juga kawasan bisnis esek-esek alias pelacuran. Tepatnya, disebut dengan kawasan Kramat Tunggak. Kawasan yang sangat populer keberadaannya diera tahun 1970-an serta tahun 1980-an silam.

Kerja keras Pemporv DKI  pada kepemimpinan Gubernur Sutiyoso kemudian berhasil membuat gebrakan yang luar biasa dengan program pembersihan lokasi tersebut. Lalu mengganti imej buruknya dengan mendirikan Jakarta Islamic Centre ini. Berdirinya JIC juga membuat dampak positif bagi masyarakat sekitar yang pada umumnya beragama Islam. Beberapa daerah yang dulu kumuh juga kemudian berangsur-angsur menjadi pemukiman yang layak dan nyaman.

Penasaran dengan bagaimana kemegahan Jakarta Islamic Centre, Anda bisa menjadikan salah satu destinasi liburan Anda dibulan Ramadhan ini.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

BERCENGKRAMA DENGAN BUAYA? DISINI TEMPATNYA


Salah satu kolam khusus untuk dewasa di Crocosaurus Cove – Australia (Foto: Crocosaurus Cove)


Setiap destinasi wisata pasti memiliki keunikan serta keistimewaannya masing-masing. Pun dengan wisata-wisata adrenalin yang belakangan kerap diminati oleh wisatawan.

Jika di Cendrawasih - Papua anda bisa bercengkrama dengan si whale shark atau hiu paus, maka di Australia Autara tepatnya di Darwin, anda bisa berenang dan bercengkrama dengan buaya di kolamnya.

Adalah Crocosaurus cove yang dijamin akan memicu adrenalin anda. Tempat wisata ini menawarkan kegiatan berenang dengan buaya-buaya buas. Crocosaurus cove memiliki kolam-kolam buaya, dan para pengunjung datang khusus untuk mencoba masuk kedalam kolam tersebut.

Setidaknya ada dua jenis kolam buaya. Kolam pertama didesain khusus untuk anak-anak yang berdekatan dengan kolam bayi buaya. Hebatnya, pembatas antara dua kolam tersebut hanya selapis kaca.

Lain halnya untuk orang dewasa. Pengunjung yang berani akan dimasukan kedalam sebuah sangkar yang terbuat dari kaca, lalu sangkar kaca itu dimasukan kedalam kolam buaya besar selama hampir 15 menit.
Crocosaurus tidak hanya menawarkan bercengkrama dengan buaya dikolamnya, anda juga bisa memancing buaya, memberi makan buaya, belajar tentang kehidupan buaya, hingga berenang bersama buaya. Harga tiket masuk ke Crocosaurus Cove seharga 120 dolar perorangnya.

Bagaimana sahabat Zeeworlds? Sudah siap mencobanya kan?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS