Para pria suku Zaraniq berlomba melompati barisan unta (Foto: Zarnoq.com) |
Jika pria-pria di Nias sangat handal dalam tradisi lompat
batu, lain halnya dengan suku Zaraniq yang bermukim di pantai barat kota Yaman.
Mereka memiliki tradisi yang sejenis, namun bukan batu yang menjadi medianya,
tapi Unta!
Tradisi Lompat Unta ini biasanya dilaksanakan pada
momen-momen tertentu seperti acara pernikahan ataupun acara Al- Khamis, sebuah
festival tahunan yang menandai berakhirnya musim sawit. Festival tersebut
bahkan diramaikan dengan tarian dan nyanyian tradisional suku Zaraniq.
Tak pernah ada yang tahu kapan tradisi unik ini lahir,
diperkirakan memang sudah ada sejak zaman dahulu. Tradisi ini kemudian pernah
hampir terlupakan, namun belakangan pria-pria suku Zaraniq yang konon terkenal
karena kecepatan, kekuatan dan keberaniannya tersebut mulai mempraktekannya
kembali pada ajang-ajang perayaan adat.
Pada prakteknya, tradisi lompat unta ini merupakan sebuah
olahraga yang mengandalkan kecepatan lari dan melompat sejauh mungkin.
Pesertanya hanya laki-laki, mereka berlari secepat mungkin dan melompati
barisan unta di hadapan mereka.
Pemenangnya adalah orang yang melompati barisan
unta dengan jumlah unta terbanyak. Dan para peserta diharuskan mengenakan
pakaian tradisional berupa kain sarung berwarna biru yang dililit ke pinggang,
serta mengenakan ikat kepala berwarna putih.
0 comments:
Post a Comment